Pohon elektrik dan ramah lingkungan, temuan mahasiswa
Indonesia untuk atasi polusi udara - Apa yang ada di pikiran sobat apabila
mendengar ada pohon yang dapat menghasilkan listrik dan dapat mengatasi polusi
udara yang sangat banyak saat ini dengan cepat dan mudah. Itu lah ayng
terlintas di pikiran seseorang yang memiliki ide membuat pohon yang mampu
menghasilkan listrik secara mandiri sekaligus mampu mempercepat foto sintesis
sehingga oksigen yang di hasilkan pohon ini berkali-kalilipat lebih banyak dari
pohon pada umumnya. Ide ini terbilang sangat kreatif dan sangat mampu menjadi
solusi bagi berbagai masalah polisu danlistrik di indonesia ini. Bagi sobat
yang tertarik untuk mencari tahu seperti apa ide yang sedang ia buat, silahkan
simak informasi selengkapnya berikut ini.
Kian buruknya kualitas udara di Indonesia dan banyaknya
polusi akibat kebakaran hutan, memang menjadi salah satu faktor kian banyaknya
penyakit pernafasan. Keadaan seperti itulah yang membuat sekelompok mahasiswa
dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang, terinspirasi membuat
pohon elektrik ini atau electronic tress. Sebuah perangkat pohon elektrik
tenaga surya yang berfungsi untuk melakukan penyerapan udara menggunakan silica
aerogel.
Dikutip dari antaranews, tim peneliti Pohon Elektrik yang
terdiri dari Muhammad Fatahilah, Hasan Hakim, Rosihan Arby Harahap, Lutfiyatul
Maftukhah, dan Hafiz Tandiyanto Putra menuturkan, bahwa prinsip kerja alat ini
terdiri dari dua sistem yaitu sistem pertama adalah fotosintesis untuk menghasilkan
energi listrik secara mandiri, dan kedua adalah sistem respirasi yang berfungsi
mengisap polusi udara berupa CO2 ataupun CO.
Sistem fotosintesis dihasilkan dari panel surya yang
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Nantinya listrik yang
dihasilkan akan digunakan untuk lampu dan kebutuhan daya pohon buatan ini.
Sementara sistem kedua adalah sistem respirasi yang terdiri dari silica aerogel
berbentuk granul sebagai media absorbsinya. Yang fungsinya untuk menyerap dan
mengendapkan CO2 ataupun polusi udara lainnya dan membiarkan udara bebas keluar
melewatinya.
Hafiz salah seorang anggota peneiliti mengatakan bahwa
silica aerogel mempunyai kapasitas penyerapan 1,2 gCO2/gadsorbent.
"Dibanding zat lain yang berfungsi serupa, seperti karbon aktif dan
zeolit, silica aerogel lebih besar daya serapnya. Prototype electrees ini
memiliki 500 gr silica aerogel," ujar Hafiz.
EmoticonEmoticon