Saturday, 9 September 2017

Review Film The Great Queen Seondeok

Wow siapa yang tidak kenal dengan derama korea yang meramaikan perfileman korea yang masuk keindonesia pada awal-awalnya ini sangat populer di mata masyarakat indonesia. Kisah derama korea The Great Queen Seondeok ini tidak terlalu mengisahkan derama percintaan seperti halnya derama korea saat ini, namun menampilkan berbagai macam alur cerita yang sangat menarik dari mulai peperangan, percintaan sampai melawan kekuasaan yang sangat jahat. 

Namun hal itu yang paling menarik dari serial kisah filem derama korea yangg satu ini. Terlebih lagi derama korea The Great Queen Seondeok sangat menarik dengan ditambahnya ending yang mengisahkan kematian pemeran utama karena penyakit dan juga kematian Bidam sebagai kekasih ratu pemeran utama serial ini yang mati karena penyesalan telah menghiyanati ratunya. Yang pasti sangat membuat sedih dan terharu. Derama ini di buat menjadi 42 bagian yang mengisahkan perjuangan pemeran utama sebagai putri seorang raja di sebuah istana yang di buang karena akan menjadi aib di kerajaan nantinya. Filem ini menjadi deretan filem yang wajib di tonton dan menjadi koleksi filem terbaik sobat. untuk informasi selengkapnya silahakn simak informasi berikut ini.


Demam Korea di tahun 2009 kembali memanas. Selain bisa menyaksikan kembali serial populer yang masa keemasannya sudah lewat, seperti Full House, Coffee Prince, A Love to Kill, hingga My Lovely Sam Soon, Indosiar juga menayangkan serial paling hangat di Korea. Setelah BBF sukses bikin heboh — termasuk bikin heboh Bintang dan pembaca — drama Worlds Within yang juga terhitung masih hangat menyusul tayang. Kali ini Indosiar kembali menampilkan serial yang cukup gres bahkan masih tayang di Korea, The Great Queen Seon Deok atau biasa disingkat Queen Seon Deok (QSD).

Berbeda dengan BBF atau Worlds Within yang bergaya kontemporer, Queen Seon Deok mengajak penonton kembali ke masa kekuasaan Dinasti Shilla, salah satu dinasti terbesar dalam sejarah Korea. Hmmm, kalau topiknya sudah mengusung sejarah, biasanya langsung terbayang konflik yang rumit dan panjang. Tapi jangan salah, konflik rumit ala kerajaan bisa jadi tontonan mengasyikkan asalkan disajikan menarik. Penonton Indonesia sudah terbiasa dengan tontonan berlatar sejarah. Buktinya, dua serial berlatar sejarah yang pernah tayang di sini, Putri Huan Zhu dan Jewel In The Palace alias Dae Jang Geum, mendapat respons baik. Bahkan, Putri Huan Zhu tayang dalam beberapa musim, mengikuti kisah novelnya yang sampai 3 jilid, tak kehilangan penggemar setia. Pun dengan Jewel in the Palace. Jadi, sama sekali tak mustahil QSD ikut meramaikan demam serial Korea di Indonesia.

RATING MENEMBUS ANGKA 42, JUMLAH EPISODE DIPERPANJANG


Kehadiran Queen Seon Deok (QSD) pastinya sudah dinanti-nantikan penggemar drama berlatar sejarah. Di Korea penayangan QSD milik stasiun televisi MBC di tengah maraknya drama kontemporer mampu menjadi ancaman dalam peta persaingan tayangan televisi Korea lho! QSDprime time, setiap Senin-Selasa jam 10 malam waktu Korea. Episode perdana yang tayang di Korea pada 25 Mei lalu beroleh rating 16. Setelah mencapai angka 23,3 pada episode ketiga, popularitas QSD terus melambung dengan bukti rating yang menembus angka 42, dan disebut-sebut sebagai “Drama Nasional”. Dahsyat, kan? Peluang sukses ini tentu makin bertambah seiring bergulirnya cerita per episode. Ini berarti Queen Seon Deok yang di Korea diputar premiere pada 25 Mei baru akan berakhir pada 22 Desember mendatang. mendominasi perolehan rating di jam tayang

SUKSES MESKI TAK MEMAKAI FORMULA DRAMA KONTEMPORER


QSD berbeda dari serial Korea kontemporer dengan formula yang bisa ditebak; cinta segi empat, konflik si kaya dan si miskin, atau hadirnya penyakit mematikan. QSD juga bukan tipe drama yang menjual aktor brondong ganteng, soundtrack lagu yang earcatching, atau cerita mewek-mewek. QSD yang diangkat dari kisah nyata kehidupan Ratu Seon Deok memiliki alur cerita yang matang, konflik kuat, akting memikat, serta penggarapan serius. Skenario ditangani dua penulis handal, Kim Young Hyun dan Park Sang Yeon. Selain pernah berkolaborasi dengan Park Sang Yeon menggarap H.I.T, Kim Young Hyun berpengalaman menggarap dua serial sukses, Dae Jang Geum dan Jumong.

BBF banyak dipuji karena berhasil menampilkan setting megah zaman modern. Tentu lebih mudah menyajikan gambaran lokasi dan bangunan modern di zaman modern. Sedangkan QSD berhasil memvisualisasikan kemegahan masa kerajaan yang telah berakhir ratusan tahun lalu. Ada kerajaan Shilla dengan interior dan eksteriornya yang berdiri megah, properti serta kostum zaman kerajaan yang indah, makeup yang konon menghabiskan waktu tiga jam untuk mendandani tokoh-tokoh sentral, juga berbagai lokasi spektakuler. Salah satu lokasi syuting paling dahsyat, padang pasir di wilayah Xinjiang, China. Sutradara Park Hong Gyung menyebutkan kesuksesan QSD didukung akting para pemain seperti Go Hyeon Jeong, Lee Yo Won, Eom Tae Woong, juga deretan artis lain. “Peningkatan rating Queen Seon Deok tak lain karena penampilan para pemain yang berakting cemerlang dan alur cerita yang berjalan cepat. Akting Go Hyeon Jeong menjadi perbincangan panas di berbagai situs internet. Penonton berkomentar Go memerankan karakter Mi Shil, yang berhasil memengaruhi pengontrol kekuasaan dinasti Shilla dengan kecantikan dan keanggunannya, dengan sangat sempurna. Penonton terutama sangat memuji penampilan Go dengan mata ekspresifnya yang sangat berpengaruh pada keseluruhan drama Queen Seon Deok,” kata sutradara Park. Dia menyebut, alur cerita QSD yang berjalan cepat membuat penonton tak mudah bosan. Setuju, kekuatan alur cerita dan konflik tajam memang salah satu daya tarik QSD. Tak seperti serial sejarah lain yang episode-episode awalnya habis digunakan untuk penjelasan panjang, QSD cenderung berjalan cepat.

Queen Seon Deok serial drama yang mewakili kaum feminis. Segala konflik di kerajaan berawal dan berpusat pada sosok wanita. Dalam masa pemerintahan dinasti Shilla, status dan kedudukan perempuan dalam masyarakat masih relatif tinggi. Perempuan pada periode ini memiliki pengaruh dalam pemerintahan, bahkan bisa menduduki jabatan sebagai penasihat, ratu, atau bupati. Di luar kerajaan, perempuan bisa menjadi kepala keluarga karena di Korea pada masa itu terdapat garis keturunan matrilineal di samping patrilineal. Model Konfusian, yang menempatkan perempuan pada posisi subordinat dalam keluarga, tidak memiliki pengaruh besar di Korea sampai dengan abad ke-15. Gambaran nyata betapa seorang perempuan dapat memiliki pengaruh dan kekuasaan cukup kuat, terwujud pada tokoh Mi Shil, yang diperankan oleh aktris Go Hyeon Jeong. Mi Shil satu-satunya pejabat wanita di kerajaan yang memiliki pengaruh dan kedudukan amat kuat. Ia tak hanya piawai mengambil hati Raja Jinheung, tapi juga mempengaruhi para jenderal, pangeran, dan tentara Hwarang yang merupakan pasukan elite kepercayaan istana. Belum cukup puas dengan posisinya sebagai seseorang paling berpengaruh dan dekat dengan raja, ia berambisi menjadi penguasa tertinggi kerajaan. Bak dewa Ares yang gemar mengibarkn bendera perang, Mi Shil tak pernah ragu menyatakan perang terhadap siapapun yang menghalangi ambisinya. Berbagai cara dilakukan, termasuk mengubah isi surat wasiat Raja Jinheung, menikahi putera mahkota, berhubungan gelap dengan jenderal istana, hingga merencanakan serangkaian kudeta. Di sisi lain ada sosok Putri Deok Man, yang berhasil membawa kerajaan Shilla ke masa-masa keemasan. Di saat semua pria bertekuk lutut, semua raja diperdaya Mi Shil, Putri Deok Man yang kemudian mampu melawan kejahatan Mi Shil.

TOKOH-TOKOH PENTING DI QUEEN SEON DEOK

Dikutip dari Tabloid Bintang Indonesia Edisi 966 Minggu Ketiga November 2009 | hal.7 [Edisi online: Minggu, 15 November 2009] — Pertama kali menonton, kemungkinan besar Anda akan bingung membedakan wajah, nama, dan karakter yang begitu banyak. Supaya Anda tak bingung, Bintang jelaskan beberapa karakter utama plus gambar skema hubungan tokoh-tokoh penting di QSD.


 Mengenal Pemain The Great Queen SeonDeok



Lee Yo Won sebagaiPutri Deok Man yang kemudian bergelar Ratu SeonDeok
Nam Ji Hyun sebagai Deok Man
Ko Hyun Jung sebagaiNyonya Mi Shil
UEE sebagai Mi Shil muda
Uhm Tae Woong sebagaiKim Yu Shin
Lee Hyun Woo sebagai Kim Yu Shin muda
Park Ye Jin sebagaiPutri CheonMyeong
Shin Se Kyung sebagai Putri CheonMyeong muda (15th)
Yoo Seung Ho sebagai Kim Chun Chu (putra Putri CheonMyeong dengan Kim Yong Soo, ep34~)
Kim Nam Gil sebagaiBi Dam (putra Mi Shil dengan Raja Jinji, ep21~)
Park Ji Bin sebagai Bi Dam muda
Lee Seung Hyo sebagaiAlcheon
Ho Hyo Hoon (호효훈) sebagai Alcheon muda
Jung Ho Bin sebagai Moon No (pimpinan ke-8 Hwarang Warriors)
Jo Min Ki sebagaiRaja Jinpyeong (ayah Putri DeokMan dan Putri CheonMyeong)
Baek Jong Min sebagaiJinpyeong muda (pangeran)
Kang San sebagai Jinpyeong kanak-kanak
Yoon Yoo Sun sebagaiRatu Ma Ya (istri Raja Jinyeong)
Park Soo Jin sebagai Ma Ya muda
Seo Young Hee sebagai So Hwa
Im Ye Jin sebagai Nyonya Man Myeong (adik Jipyeong, ibu Kim Yu Shin)
Jung Sung Mo sebagai Kim Seo Hyun (suami Man Myeong; ayah Kim Yu Shin)
Park Jung Chul sebagai Kim Yong Soo (putra sulung Raja Jinji, suami Putri Cheonmyeong)
Do Yi Sung sebagai Kim Yong Choon (putra ke-2 Raja Jinji)
Shin Goo sebagai Eul Je
Lee Soon Jae sebagai Raja Jin Heung (ep1)
Im Ho sebagai Raja Jinji (ep1)
Jung Woong In sebagai Mi Saeng (adik laki-laki Mi Shil, pimpinan ke-10 Hwarang Warriors)
Dok Go Young Jae sebagai Se Jong (suami Mi Shil, pimpinan ke- 6 Hwarang Warriors)
Jun Noh Min sebagai Seol Won (Mi Shil’s lover; pimpinan ke-7 Hwarang Warriors)
Kim Jung Hyun sebagai Ha Jong (putra Mi Shil dengan Se Jong, pimpinan ke-11 Hwarang Warriors)
Baek Do Bin sebagaiBo Jong (putra Mi Shil dengan Seol Won)
Kwak Jung Wook sebagai Bo Jong muda
Song Ok Sook sebagai Seo Ri
Ahn Kil Kang sebagai Chil Sook
Lee Moon Shik sebagai Jook Bang
Ryu Dam sebagai Go Do
Kang Sung Pil sebagai San Tak
Joo Sang Wook sebagai Wol Ya
Jung Ho Geun sebagai Seol Ji
Jun Young Bin sebagai Gok Sa Heun
Jung Hyung Min (정형민) sebagai Gok Sa Heun muda
Park Young Seo sebagaiDae Pung
Lee Suk Min (이석민) sebagai Dae Pung muda
Go Yoon Hoo sebagai Ho Jae (pimpinan ke-14 Hwarang Warriors)
Hong Kyung In sebagaiSeok Pum
No Young Haksebagai Seok Pum muda
Kang Ji Hoo sebagaiIm Jong
Kim Suk sebagai Im Jong muda
Suh Dong Won sebagaiDeok Chung
Lee Do Hyun sebagai Deok Chung muda
Jang Hee Woong sebagaiBakui
Seo Sang Won sebagai Bakui muda
Lee Sang Hyun sebagaiPil Tan
Kim Tae Jin (김태진) sebagai Pil Tan muda
Kim Dong Hee sebagaiWang Yoon
Choi Woo Sung (최우성) sebagai Wang Yoon muda
Ryu Sang Wook sebagaiDae Nam Bo
Kim Sang Bin (김상빈) sebagai Dae Nam Bo muda
Kim Dong Soo sebagai Hyeop Seong
Moon Ji Yoon sebagaiSi Yeol
Shin Tae Hoon (신태훈) sebagai Si Yeol muda
Choi Sung Jo sebagaiSeon Yeol
Oh Eun Suk (오은석) sebagai Seon Yeol muda
Jung Hye Sun sebagai Nyonya Man Ho (ibu Jinpyeong dan Man Myeong)
Park Eun Bin sebagai Bo Rang (putri Bo Jong; istri Kim Chun Chu)
Qri (큐리) sebagai Young Mo (putri Ha Jong; istri Kim Yoo Shin)
Park Jae Jung sebagai Sa Da Ham (cinta pertama Mi Shil; cameo, ep13)
Mametkulovs Mansur sebagai Tuan Cartan



Deok Man
PUTRI DEOK MAN/RATU SEON DEOK (LEE YO WON)

Deok Man, putri Raja Jinpyeong yang terlahir kembar dengan Putri Chonmeyong, dan diasingkan ke luar istana. Terbiasa hidup di padang pasir dan bertemu orang-orang asing saat masih kecil membuat Deok Man tumbuh menjadi gadis kuat dan tahan dalam segala situasi. Terkadang ia lugu hingga mudah dibohongi, namun sebenarnya kecerdasannya luar biasa. Sejak kecil ia haus akan pengetahuan dan suka menerjemahkan buku-buku yang didapatnya dari orang-orang asing yang mampir ke kedainya di padang pasir. Ketika masuk ke lingkungan istana saat berusia 15 tahun ia perlu belajar banyak tentang cara hidup di kerajaan yang selama ini tak pernah dibayangkannya

Sejarah mencatat, Seon Deok bukan hanya ratu pertama di Korea, juga berhasil meletakkan pondasi bersatunya tiga kerajaan di bawah kekuasan Shilla.



MI SHIL (GO HYEON JEONG)

Sebelum Ratu Seon Deok berkuasa, Mi Shil satu-satunya perempuan yang berhasil memberi pengaruh kuat pada jalannya pemerintahan. Dia menjadi penasihat Raja dan pasukan elit istana, Hwarang. Menggunakan kecantikan dan kecerdikannya mendekati Raja Jinheung, juga memperdayai Raja Jinpyeong. Mi Shil tak segan menggunakan taktik menjalin hubungan asmara demi melancarkan aksinya merebut kekuasaan. Dia memiliki tiga putra dari tiga pria berbeda, dari Raja Jinji, Seol Won, dan Se Jong. Semua putra dan pasangannya juga berada di bawah pengaruh kekuasaan Mi Shil.



Jenderai Kepercayaan Ratu SeonDeok
KIM YU SHIN (EOM TAE WOONG)

Kim Yu Shin, seorang jenderal dinasti Shilla yang terkenal dengan keberanian dan kemampuannya dalam berperang. Jenderal tampan ini pula yang menjadi pimpinan pasukan elit Hwarang. Pandangannya yang jauh ke depan dalam mempersatukan tiga negara di bawah kekuasaan kerajaan Shilla, membuat Ratu Seon Deok menaruh kepercayaan besar. Kedekatannya dengan Ratu Seon Deok sebenarnya berpotensi melaju ke arah romantisme.



Putri Cheonmyeong
PUTRI CHEONMYEONG (PARK YE JIN)

Sebagai putri kembar Raja Jinpyeong, ia lebih beruntung karena Raja memilihnya untuk diasuh di lingkungan kerajaan. Meski tampak kalem, Cheonmyeong memiliki karisma dan kecerdasan. Namun hasutan Mi Shil yang mengatakan dialah pembawa nasib sial bagi kerajaan membuatnya memilih menjadi biksu agar terlepas dari segala konflik. Mi Shil berhasil membuatnya percaya, dialah sumber pembawa sial yang membuat Raja Jinpyeong terus kehilangan anak lelaki.



Bi Dam
BI DAM (KIM NAM GIL)

Bi Dam, putra hasil hubungan Mi Shil dengan Raja Jinji. Sejak bayi, Mi Shil tak memedulikan Bi Dam karena bayi itu tak mampu membuat Raja Jinji mengangkatnya menjadi ratu. Saat tumbuh dewasa, Bi Dam pun berpihak pada Putri Deok Man. Tapi karena merasa Deok Man lebih memercayai Kim Yu Shin ketimbang dirinya, Bi Dam justru memimpin pemberontakan melawan Kim Yu Shin.



Yu Seung-ho Pemeran Pangeran Kim Chunchu


Reverensi : https://pangeran229.wordpress.com/2009/11/15/pemain-queen-seon-deok/


EmoticonEmoticon